Jakarta, 19 Mei 2025 – Dalam upaya menguatkan budaya mutu dan tata kelola pendidikan tinggi yang berkelanjutan, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menyelenggarakan kegiatan strategis bertajuk “Pendampingan dan Review Eksternal Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)”, yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 8, Gedung Rektorat UBSI.
Kegiatan ini menghadirkan dua fasilitator SPMI dari LLDIKTI Wilayah III sebagai narasumber utama, yakni Dr. Magdalena Surjaningsih Halim, M.Psi dan Dr. Ayu Herzanita Yufrizal, ST, MT, yang memberikan pendampingan intensif terhadap seluruh siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dalam dokumen mutu UBSI.
Acara diawali dengan sambutan dari Rektor UBSI, Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi, M.Kom, MM, M.Pd, IPU, ASEAN Eng., yang menegaskan pentingnya konsistensi pelaksanaan mutu internal serta pembaruan terhadap sistem dan instrumen mutu yang mengacu pada regulasi terbaru.
Turut hadir memberikan arahan sekaligus sambutan, Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III, Bapak Tri Munanto, S.E., M.Ak, yang menekankan bahwa LLDIKTI memiliki mandat tidak hanya untuk memetakan mutu perguruan tinggi, tetapi juga memastikan adanya tindak lanjut atas rekomendasi peningkatan yang dihasilkan dari proses audit internal maupun eksternal.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh tim dari LLDIKTI Wilayah III, yakni Wilhelmus Jeremy G., dan Syifa Luthfiah Fatimah, yang turut serta dalam proses diskusi dan penguatan implementasi dokumen mutu di lingkungan UBSI.
Materi pendampingan mencakup penelaahan dokumen SPMI seperti manual pelaksanaan standar, standar mutu, hingga formulir pelaksanaan dan evaluasi. Beberapa penekanan yang disampaikan oleh narasumber adalah:
- Validasi referensi dokumen agar sesuai dengan regulasi terkini, seperti Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023, dan penghapusan acuan yang sudah tidak berlaku, seperti Permen No. 62 Tahun 2016.
- Perlunya pemisahan dokumen manual pelaksanaan standar dengan lembar pengesahan yang sah.
- Penguatan dokumentasi hasil AMI, RTM, serta evaluasi diri dengan sistematika yang tertelusur dan mengarah pada peningkatan mutu konkret.
- Pengembangan standar tambahan seperti standar kesejahteraan, sistem informasi, dan kompetensi tenaga kependidikan.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya Risk-Based Quality Assurance, di mana masing-masing unit di UBSI diharapkan menyusun risk register berdasarkan hasil AMI dan capaian kinerja, serta mengidentifikasi isu strategis yang berulang namun belum ditindaklanjuti. Praktik ini diharapkan dapat mendorong pengendalian risiko yang terstruktur dalam sistem mutu internal perguruan tinggi.
Pendampingan turut membahas harmonisasi antara SPMI dan instrumen akreditasi nasional (APT dan LAM). Di antaranya adalah penyesuaian indikator kinerja tambahan (IKT), diferensiasi misi institusi, serta penyelarasan pelaporan evaluasi dengan indikator pada instrumen akreditasi.
Kegiatan ditutup oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Ibu Diah Puspitasari, M.Kom, yang menyampaikan bahwa hasil pendampingan akan segera ditindaklanjuti melalui penyusunan dokumen peningkatan mutu, perbaikan referensi standar, serta penguatan sistem dokumentasi berbasis sistem informasi mutu.
Universitas Bina Sarana Informatika berkomitmen penuh menjadikan kegiatan ini sebagai landasan strategis dalam meningkatkan tata kelola mutu internal dan mewujudkan akuntabilitas akademik yang adaptif terhadap dinamika regulasi pendidikan tinggi. (SPN)