Jakarta, 29 APril 2025 — Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola dan sistem penjaminan mutu internal (SPMI), Universitas Bina Bangsa melaksanakan kegiatan benchmarking ke Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam berbagi praktik baik (best practices) dalam implementasi SPMI, serta menjalin sinergi antarperguruan tinggi dalam semangat peningkatan mutu berkelanjutan.
Kegiatan benchmarking ini dibuka dengan hangat oleh Master of Ceremony, Saudari Mentari dari UBSI, yang memandu rangkaian acara dengan diawali pemutaran video profil Universitas Bina Sarana Informatika.
Rektor UBSI, Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi, M.Kom, MM, M.Pd, IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dalam mengembangkan sistem penjaminan mutu internal yang adaptif dan berbasis teknologi informasi. “Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai bagian dari upaya bersama membangun budaya mutu yang berkelanjutan di lingkungan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik dan Informatika, Bapak Rachmat Adi Purnama, M.Kom, yang menekankan pada peran teknologi informasi dalam mendukung integrasi sistem mutu akademik dan non-akademik di lingkungan UBSI.
Kegiatan benchmarking ini dihadiri oleh pimpinan UBSI serta jajaran Universitas Bina Bangsa yang dipimpin oleh Dr. Ir. B. Herawan Hayadi, S.Kom, M.Kom selaku Kepala LPM, beserta tim penjaminan mutu dari berbagai fakultas, seperti Kabag AMI, Kabag Monev, serta GPM dari FIKES, FKIP, FEB, FISIP, HUKUM, ILKOM, dan SAINTEK.
Dalam sesi pemaparan, Ibu Lita Sari Marita, M.Kom, selaku Kepala BPMA UBSI, menyampaikan presentasi berjudul Sharing Experience Implementasi SPMI di UBSI, yang mencakup mekanisme siklus PPEPP, pengelolaan dokumen mutu, dan strategi integrasi dengan teknologi informasi. Beliau menegaskan bahwa pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) di UBSI dilakukan satu kali dalam setahun pada periode Juli–Oktober. Mengenai insentif auditor, informasi telah disampaikan kepada Rektor.
Selanjutnya, Bapak Ahmad Al Kaafi, M.Kom, memaparkan secara teknis sistem SIAMI (spmi.bsi.ac.id), termasuk daftar auditor dan auditee, instrumen AMI, Hasil Audit Lapangan (HAL), serta Permintaan Tindakan Peningkatan (PTP) dan Korektif (Observasi, Minor, Mayor), hingga pelaporan AMI yang terintegrasi secara digital.
Pengukuran kepuasan pemangku kepentingan di UBSI dilakukan melalui lima jenis survei pada laman http://survei.bsi.ac.id, yaitu survei pemahaman visi misi, survei layanan dosen dan tendik, layanan LPPM, survei alumni, dan pengguna lulusan.
Pada sesi diskusi interaktif, Bapak Very, Kepala BTI UBSI, turut memaparkan sistem informasi yang dibangun untuk monitoring pembelajaran, termasuk sistem validasi RPS dan 30 aplikasi pendukung mutu akademik lainnya. Ia menekankan bahwa transformasi digital UBSI dilakukan secara bertahap dengan menyusun kebutuhan riil serta menghapus aplikasi yang tumpang tindih.
Bapak Rachmat Adi Purnama turut menambahkan bahwa keberhasilan integrasi sistem mutu didasarkan pada perencanaan yang sistematis dan berbasis kebutuhan institusi.
Sesi ditutup dengan pemaparan dari perwakilan Universitas Bina Bangsa yang menjelaskan implementasi sistem mutu internal yang tengah dikembangkan di institusi mereka, serta tantangan dan capaian yang telah diraih.
Mengakhiri kegiatan, Prof. Mochamad Wahyudi menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh peserta dan menegaskan bahwa sistem mutu yang diterapkan di UBSI dapat menjadi referensi, namun implementasinya di Universitas Bina Bangsa perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi internal masing-masing. “Tidak semua hal perlu diikuti, namun ambillah yang relevan dan aplikatif sesuai konteks institusi,” pungkas beliau.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam penguatan budaya mutu pendidikan tinggi Indonesia melalui kolaborasi, keterbukaan, dan pembelajaran lintas institusi.